![]() |
Gangguan Kepribadian Antisosial (Foto: Factfile) |
Penderita ASPD biasanya tumbuh pada keluarga yang terjadi konflik atau orang tua yang keras dan tidak konsisten. Orang tua yang tidak sanggup merawat anak kemudian menyerahkan anak pada orang lain di luar keluarga. Keadaan itu menyebabkan kondisi-kondisi yang kurang normal dalam perkembangan anak seperti terlibat kriminalitas. Banyak penderita ASPD yang melakukan tindakan kriminal, dipenjara, atau mati muda sebagai akibat dari perilaku yang ceroboh.
Perilaku kriminal merupakan pusat dari definisi gangguan kepribadian antisosial, meskipun ini sering menjadi akibat dari kesulitan yang dialami sejak lama seperti sosial-ekonomi, masalah pendidikan dan masalah keluarga. Namun tentu tak semua "penjahat" menderita ASPD, menurut penelitian, tahanan yang menderita ASPD kurang dari 50%. Pada populasi umum, penderita ASPD sebanyak 3% pada laki-laki dan 1% pada perempuan.
Penanganan yang bisa dilakukan untuk penderita ASPD antara lain:
· Mengembangkan hubungan yang optimis dan terpercaya
· Melakukan intervensi pada kebiasaan kognitif pada penderita anak-anak usia 8 tahun ke atas dengan pelatihan problem-solving
· Bantuan layanan forensik atau spesialis gangguan kepribadian
· Peran intervensi psikologis
· Pendampingan dari banyak lembaga
Penanganan pada penderita perlu dilakukan melalui lembaga atau profesional yang berkompeten dalam menangani gangguan kepribadian.
Gangguan Kepribadian Antisosial (ASPD) dan Penanganannya
Reviewed by Unknown
on
Agustus 17, 2016
Rating:

Tidak ada komentar: