![]() |
Dependent Personality Disorder (Foto: Fivegates) |
Orang dengan Dependent Personality Disorder memiliki kesulitan dalam pembuatan keputusan sehari-hari, misalnya saat menentukan baju yang akan dipakai tanpa nasehat dan keyakinan dari orang lain. Orang tersebut cenderung menjadi pasif dan mengizinkan orang lain (biasanya satu orang tertentu) untuk mengambil inisiatif dan bertanggung jawab untuk hal-hal besar dalam kehidupan mereka. Orang dewasa yang menderita gangguan ini akan bergantung pada orang tua atau pasangan untuk memutuskan dimana mereka tinggal, pekerjaan yang harus dimiliki, dan mana teman yang baik untuk mereka.
Penderita gangguan ini akan merasa tidak nyaman saat sendirian, karena ketakutan yang berlebihan tidak dapat melakukan segala sesuatu sendirian. Saat hubungan dekat mereka berakhir seperti putus dengan kekasih atau kematian, mereka mungkin akan segera mencari hubungan lain yang dapat menyediakan dukungan yang mereka perlukan seperti sebelumnya.
Penyebab dari gangguan ini tidak diketahui. Gangguan ini umum tapi tidak diteliti dengan baik, namun diketahui bahwa penderita dependent personality disorder lebih banyak didominasi wanita daripada pria.
Gejala penderita Dependent Personality Disorder antara lain:
1. Sulit membuat keputusan tanpa persetujuan orang lain
2. Terlalu pasif
3. Sulit mengekspresikan pertidaksetujuan dengan orang lain
4. Menghindari tanggung jawab personal
5. Menghindari sendirian
6. Tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan umum dalam hidup mereka
7. Takut diabaikan
8. Mudah tersakiti oleh kritik atau pertidaksetujuan
9. Mentolerir perilaku tak baik atau kekerasan dari orang lain
Penanganan penderita Dependent Personality Disorder dilakukan melalui psychotherapy. Terapi perilaku kognitif fokus pada pola berpikir mereka yang tidak adaptif, keyakinan mereka yang tidak dapat hidup tanpa tergantung pada orang lain perlu diubah. Perubahan biasanya dapat tampak dengan terapi jangka lama. Obat-obatan medis juga bisa membantu kondisi penderita. Beberapa tipe obat seperti antidepressant, sedative, dan tranquilizers sering diresepkan pada pasien.
Gangguan Kepribadian: Dependent Personality Disorder
Reviewed by Unknown
on
September 04, 2016
Rating:

Tidak ada komentar: