6 Tipe Gangguan Makan dan Gejalanya

Gangguan makan tidak hanya tentang makanan, ini merupakan kondisi kesehatan mental yang kompleks. Gangguan makan merupakan kondisi psikologis yang menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat berkembang. Orang yang menderita gangguan makan yang parah membutuhkan intervensi pengobatan medis dan psikolog untuk mengatasinya. Ada setidaknya 6 tipe gangguan makan, berikut ini daftarnya:

foto: eatingdisordersblogs.com


1. Anorexia nervosa

Anorexia nervosa merupakan salah satu gangguan makan yang paling dikenal. Ini umumnya berkembang saat masa pertumbuhan pada remaja atau dewasa muda dan biasanya lebih banyak dialami wanita daripada pria. Orang dengan anorexia umumnya melihat diri mereka kelebihan berat badan meskipun mereka sudah kurus. Mereka cenderung terus memonitor berat badan, menghindari jenis makanan tertentu, dan membatasi asupan kalori. Gejala yang biasa dialami antara lain:

a. underweight, berat badan di bawah rata-rata daripada orang dengan usia dan tinggi yang sama

b. sangat membatasi pola makan

c. takut bertambah berat badan

d. ingin kurus dan tidak ingin berat yang sehat

e. tampilan tubuh yang tidak normal karena terlalu kurus

2. Bulimia nervosa

Bulimina nervosa biasanya berkembang pada masa remaja dan dewasa awal, serupa dengan anorexia. Orang yang menderita bulimia biasanya makan makanan dalam jumlah sangat banyak dalam waktu tertentu. Saat makan banyak tersebut mereka tidak dapat menghentikan atau mengontrol berapa banyak mereka makan. Setelah itu mereka merasa ingin melakukan kompensasi apa yang telah dimakan. Penderita bulimia cenderung memaksa untuk muntah, puasa, laxative, diuretic, enamas, dan olahraga keras.

Beberapa gejala bulimia antara lain:

a. Ada episode makan banyak tanpa bisa dikendalikan

b. Ada episode perilaku pembersihan berulang yang tidak layak untuk menghentikan kelebihan berat badan, misalnya memaksa memuntahkan makanan

c. Harga diri dipengaruhi bentuk tubuh dan berat badan

d. Takut berat badan naik meskipun memiliki berat normal

3. Binge Eating Disorder (BED)

Penderita Binge Eating Disorder biasanya makan dalam jumlah besar pada waktu yang singkat. Mereka merasa kurangnya kendali saat sedang makan besar tersebut. Orang yang menderita gangguan ini tidak membatasi kalori atau melakukan perilaku pembersihan seperti muntah. Beberapa gejala dari binge eating disorder antara lain:

a. Makan dalam jumlah banyak secara cepat, rahasia, sampai penuh dan tidak nyaman, meskipun tidak merasa lapar

b. Kurangnya kendali saat makan besar

c. Mereka malu, jijik, atau bersalah saat memikirkan kebiasaan makan mereka

d. Tidak punya kebiasaan pembersihan seperti membatasi kalori, muntah, olahraga keras, dan lain-lain

4. Pica

Pica adalah gangguan makan yang penderitanya memakan sesuatu yang bukan merupakan makanan. Orang dengan gangguan ini bisa memakan benda yang bukan makanan seperti es, debu, tanah, kapur, sabun, kertas, rambut, baju, dan lain-lain. Gangguan ini dapat terjadi pada orang dewasa, anak-anak, maupun remaja. Namun ini biasanya banyak terjadi pada anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan cacat mental.

Penderita pica bisa meningkatkan risiko terkena racun, infeksi, cedera pada lambung, dan kekurangan nutrisi. Ini tergantung dari benda yang mereka konsumsi. 

5. Rumination disorder

Gangguan makan rumination termasuk baru dikenali. Ini menggambarkan kondisi saat seseorang memuntahkan makanan yang telah dikunyah dan telan, mengunyah kembali, lalu menelannya kembali atau memuntahkannya. Ini biasanya terjadi dalam 30 menit pertama setelah makan. 

Gangguan ini bisa berkembang selama masa bayi, anak-anak, atau dewasa. Pada bayi biasanya menghilang dengan sendirinya. Namun pada anak-anak dan orang dewasa kadang membutuhkan terapi untuk mengatasinya.

6. Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)

Gangguan makan ini biasanya berkembang selama awal masa anak-anak. Orang yang menderita gangguan ini biasanya tidak tertarik makan karena bau, rasa, warna, tekstur, dan temperatur tertentu. Gejala dari Avoidant/restrictive food intake disorder antara lain:

a. Menghindari atau membatasi asupan makanan sehingga tidak tercukupi kalori dan nutrisi yang dibutuhkan

b. Kebiasaan makan mengganggu fungsi sosial seperti makan dengan orang lain

c. Penurunan berat badan

d. Kekurangan nutrisi atau ketergantungan pada suplemen

Selain 6 tipe gangguan tersebut, gangguan pola makan lainnya yang tidak termasuk dapat diklasifikasikan sebagai Other Specified Feeding or Eating Disorder (OSFED). Orang yang didiagnosa memiliki OSFED adalah orang yang menampilkan perilaku makan yang menyebabkan gangguan signifikan pada fungsi tubuh.


Sumber: https://www.healthline.com/nutrition/common-eating-disorders#avoidant

https://www.freedeatingdisorders.org/patient-family-support/types-of-eating-disorders/


6 Tipe Gangguan Makan dan Gejalanya 6 Tipe Gangguan Makan dan Gejalanya Reviewed by Admin on Januari 23, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.